SekarangShane dia mungkin selesai di sebuah ruangan dan melihat kasino dan mencoba untuk memukul. Petani layar 14-inci baru dan pendatang baru dengan aplikasi di acara hit. Ini menawarkan tampilan matte yang cerah dan grafik yang dapat diganti yang ada pada bantalan rem. Jahitan tidak rata dan dalam pengujian kami tampilan pada Alan ini pulang. Kebijakanpemerintah untuk menyelenggarakan sistem jaminan sosial yang berlaku universal bagi seluruh warga negara Indonesia adalah konsekuensi dari amendemen kedua Undang-Undang Dasar 1945 yang disetujui pada tanggal 18 Agustus 2000 terutama tentang Hak Asasi Manusia (“Setiap orang berhak atas jaminan sosial ,” vide Pasal 28H ayat 3 Remhidroilik paling banyak digunakan sekarang ini, yaitu pada mobil-mobil pribadi, kendaraan penumpang dan truk kecil. Prinsip rem hidrolik yaitu dengan mengubah gaya tekanan dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik pada master silinder yang akan diteruskan ke silinder roda untuk menekan sepatu rem supaya terjadi gesekan antara sepatu kopling dan tromol rem Sepertitelah saya jelaskan dalam postingan sebelumnya disini tentang kegunaan dan fungsi sistem pelumasan, maka sekarang saya akan menjelaskan macam - macam sistem pelumasan . Sistem pelumasan pada kendaraan baik mobil atau sepeda motor dapat kita kelompokkan menjadi 3 macam yaitu : CARA PEMERIKSAAN MINYAK PELUMAS 1. Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Setiap komponen yang terpasang dalam mobil memiliki fungsi dan tujuannya masing-masing. Keberadaannya dalam mobil tidak mungkin tanpa maksud apa pun. Sama halnya seperti bagian rem. Pada kesempatan ini AutoFamily akan diajak memahami fungsi rem hidrolik dalam mobil. Penting untuk mengetahui apa itu rem hidrolik sekaligus fungsi dan cara kerjanya agar AutoFamily lebih menghargai komponen satu ini. Meskipun ukurannya tidak sebesar komponen lain, rem hidrolik tetap perlu dijaga kondisinya supaya perjalanan berkendara di jalanan menjadi aman terkendali. Sudah siap belajar? Mari simak informasi selengkapnya di bawah ini. Apa Itu Rem Hidrolik?Rem hidrolik mengacu kepada sistem pengereman yang memanfaatkan tekanan minyak tuas rem agar piston terdorong dan dapat bekerja dengan baik. Sistem pengereman satu ini menggunakan material fluida yang dapat membuat mobil berhenti, baik secara perlahan ataupun tiba-tiba tergantung tekanan yang diberikan pengendara ke pedal rem. Rem hidrolik tentu berbeda dengan sistem pengereman mekanik lainnya. Anda bisa menemukan rem hidrolik pada beberapa jenis mobil. Sistem ini dipasang karena sudah teruji serta cocok dengan jenis mobil Juga Penyebab Rem Mobil Bunyi dan Cara MencegahnyaFungsi Rem HidrolikFungsi utama dari rem hidrolik sudah jelas yaitu untuk menjaga kecepatan laju kendaraan mobil Anda. Ketika jalanan sedang macet maka rem berguna untuk menahan mobil tetap berada di posisinya supaya tidak mundur ke belakang atau maju ke depan. Munculnya sistem pengereman menggunakan fluida juga sebenarnya ingin memudahkan setiap pengendara agar dapat mengerem dengan lebih mudah. Akhirnya kaki pun tidak cepat kelelahan meski berkendara dalam keadaan tertentu seperti macet atau menanjak. Cara Kerja Rem HidrolikCara kerja sistem pengereman hidrolik mengacu kepada hukum pascal. Bagi Anda yang tidak tahu, hukum pascal berbunyi “Tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah dengan sama besar”. Itu berarti tekanan yang Anda berikan pada pedal rem akan berubah menjadi tekanan hidrolik yang disalurkan kepada rem di ke-empat roda mobil. Untuk dapat memahaminya dengan lebih jelas, coba perhatikan prosesnya berikut Pedal rem diinjak yang terhubung dengan pedal rem kemudian akan memberikan gaya kepada piston di master silinder. Ruang depan piston akan menyempit serta saluran reservoir menutup. Nantinya fluida akan mengalir dari minyak rem ke ruang tekanan melewati port kompensasi. Tetapi fluida akan dipaksa mengalir melalui saluran hidrolik menuju brake lines yang mengakibatkan tekanan sistem hidrolik meningkat. Tekanan yang sampai kepada brake lines kemudian akan diteruskan ke seluruh aktuator dengan besaran yang sama. Jika tekanan fluida sudah mencapai silinder roda maka minyak rem akan mendorong piston untuk menekan kampas rem ke arah rotor yang berputar. Akhirnya gesekan terjadi dan mengakibatkan laju kendaraan melambat. DAPATKAN LAYANAN TERBAIK UNTUK MOBIL TOYOTA KESAYANGAN ANDA HANYA DI AUTO2000 DIGIROOM5 Komponen Rem HidrolikPengereman sistem hidrolik tentu tidak bekerja sendiri. Sama seperti bagian lainnya di dalam mobil yang tersusun menjadi satu kesatuan yang utuh, rem hidrolik juga memiliki berbagai komponen agar dapat bekerja secara normal. Berikut penjelasan masing-masing komponen rem hidrolik. 1. Pedal RemPedal rem sudah pasti harus ada dalam setiap mobil. Komponen ini menjadi bagian penting untuk memberikan “perintah” atau “sinyal” kepada sistem pengereman agar dapat berjalan ketika diinjak oleh pengendara mobil. Itu berarti Anda dapat menyebutnya sebagai perangkat input untuk memberi tahu kapan waktu yang tepat untuk sistem pengereman juga Penanganan Saat Darurat, Inilah Cara Memperbaiki Rem Tangan Mobil yang Rusak2. Master SilinderMaster silinder berguna untuk mengubah gerakan mekanis menjadi hidrolik. Jadi tekanan yang diterima dari pedal saat diinjak pengendara akan disampaikan oleh master silinder. Jika Anda pernah melihat bentuknya maka sebenarnya master silinder tersusun atas dua komponen yaitu tabung dan piston. Piston ini akan bergerak bolak-balik dalam tabung untuk menekan cairan rem pada empat roda mobil. 3. Reservoir TankSeperti namanya, reservoir tank atau tempat penampungan berfungsi untuk menyimpan minyak rem yang akan digunakan sebagai penyalur tenaga. Komponen satu ini tidak boleh sampai masuk angin alias kemasukan udara. Angin yang masuk akan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan rem menjadi blong. 4. Pipa HidrolikPipa hidrolik atau selang hidrolik merupakan komponen penting karena berfungsi sebagai tempat aliran minyak rem yang bertekanan fluida. Pipa hidrolik dibuat dengan rancangan khusus untuk memastikan tekanan tinggi yang mengalir di dalamnya tidak keluar. Jadi Anda tidak perlu heran mengapa pipa hidrolik dibuat dari logam yang kuat. Baca juga Beginilah Perbedaan Mobil Matic dan Manual5. AktuatorTerakhir ada komponen bernama aktuator yang berfungsi untuk mengubah tekanan fluida menjadi mekanik. Hal ini dilakukan kampas rem terdorong dalam memberikan tekanan kepada piringan rem. ORDER SUKU CADANG KUALITAS TERBAIK UNTUK MOBIL TOYOTA ANDA HANYA DI AUTO2000Itu dia informasi seputar definisi, cara kerja, komponen, hingga fungsi rem hidrolik yang perlu diketahui. Apakah sekarang AutoFamily mulai memahami pentingnya komponen satu ini? Itu sebabnya pemeliharaan dan perawatan perlu dilakukan agar kondisinya selalu terjaga seperti sediakala. Bawa mobil kesayangan AutoFamily ke bengkel Auto2000 agar teknisi ahli dapat memeriksa, membersihkan, serta mengganti komponen yang sudah aus. Malas pergi karena mengantre? Sekarang tidak lagi karena Anda bisa menjadwalkan kedatangan melalui Auto2000 Digiroom! Selain menjadwalkan service, AutoFamily juga bisa mendapatkan berbagai informasi berguna seputar mobil Toyota di Auto2000. Ada juga informasi lengkap mengenai harga dan spesifikasi mobil Toyota yang dijelaskan lengkap. Sebagai contoh, AutoFamily dapat melihat spesifikasi eksterior dan interior Toyota New Kijang Innova yang sedang diminati masyarakat Indonesia. Penasaran? Langsung kunjungi Auto2000 sekarang juga!Informasi dalam konten artikel ini dapat mengalami perubahan dan perbedaan, menyesuaikan dengan perkembangan, situasi, strategi bisnis, kemajuan teknologi dan kebijakan tertentu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Salah satu tipe rem yang banyak digunakan oleh kendaraan dewasa ini adalah rem tipe cakram atau piringan disc brake. Sistem rem pada kendaraan berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan, menghentikan kendaraan dan untuk memungkinkan kendaraan dapat parkir pada tempat yang tidak rata fungsi rem parkir. Kondisi rem cakram harus diperiksa dengan baik untuk mengetahui apakah komponen-komponen pada sistem rem cakram tersebut masih dapat digunakan atau sudah harus diganti. Sebelum melakukan pemeriksaan rem cakram, maka ada beberapa komponen pada sistem rem cakram yang dapat diperiksa apabila komponen-komponen rem cakram tersebut terlepas. Adapun cara melepas rem cakram antara lain adalah Kendorkan mur roda. Dongkrak kendaraan pada bagian yang telah ditentukan. Pasang pengaman jack stand pada bagian yang telah ditentukan. Lepas mur roda dan lepas roda. Lepas baut pengikat kaliper dengan kerangka. Lepas kaliper dan lepas pad rem. 1. Pemeriksaan rem cakram secara visual Memeriksa jumlah minyak rem Pemeriksaan sistem rem cakram secara visual yang pertama adalah memeriksa ketinggian dari cairan rem minyak rem yang ada di dalam reservoir pada master silinder serta memeriksa sistem hidrolik rem dari kemungkinan terjadinya kebocoran. Apabila cairan rem berkurang dari batas minimal low maka periksa apakah terjadi kebocoran pada sistem, lakukan perbaikan apabila terjadi kebocoran lalu baru tambahkan cairan rem pada reservoir. Memeriksa kondisi dan keausan pad rem Periksalah kondisi pad rem secara visual meliputi kausan pada pad rem yang tidak merata atau ada bagian dari pad rem yang patah retak, mengkilap, terdistorsi atau juga apabila terkena oli. Apabila ditemui masalah-masalah di atas maka sebaiknya gantilah pad rem. Periksa keuasan pad rem dengan melihat indikator keausan pada pad rem. Ada tiga macam indikator keausan pad rem yaitu Indikator keausan pad rem dengan menggunakan alur pada bagian pad rem. Indikator keausan pad rem dengan menggunakan bunyi. Plat indikator keausan yang melekat pada pad rem akan berbunyi apabila plat ini menyentu piringan cakram. Semakin tipis pad rem maka semakin dekat ujung kontak plat indikator ke piringan. Indikator keausan pad rem secara elektrik dengan menggunakan konektor listrik yang dipasangkan pada pad rem. Apabila pad rem telah habis maka konektor listrik akan menempel pada piringan sehingga rangkaian lampu indikator akan mendapatkan massa dan akan menyala. 2. Pemeriksaan rem cakram dengan pengukuran. Memeriksa ketebalan piringan Dengan menggunakan alat ukur micrometer luar, ukurlah ketebalan dari piringan rem pada 8 titik yang berbeda. Bandingkan hasil pengukuran ini dengan spesifikasi ketebalan piringan pada kendaraan tersebut. Apabila ketebalan piringan ternyata berada di bawah batas minimal maka gantilah piringan cakram dengan yang baru. Memeriksa run out piringan Sebelum melakukan pemeriksaan run out atau keolengan piringan, hal-hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah melepas kaliper rem dan memeriksa kondisi alur piringan dari kemungkinan kotor, berkarat atau retak. Pastikanlah bahwa kondisi piringan benar-benar bersih agar saat melakukan pengukuran dapat mendapatkan hasil yang tepat. Dengan menggunakan alat ukur Dial Test Indicator DTI, periksa run out piringan. Letakkan jarum pengukur DTI pada bagian 5 mm dari lingkar luar piringan. Untuk lebih tepatnya perhatikan gambar di bawah ini Jika hasil pengukuran di dapatkan run out piringan melebihi batas maksimum pada spesifikasi kendaraan tersebut, maka lakukan perbaikan pada piringan dengan cara membubutnya atau gantilah piringan dengan yang baru. Memeriksa ketebalan pad rem Ketebalan pad rem juga dapat diukur dengan menggunanakan alat ukur jangka sorong dengan pengukuran kedalaman atau dengan menggunakan penggaris. Lakukan pengukuran seperti pada gambar di bawah ini Bandingkan hasil pengukuran dengan batas ketebalan minimum. Apabila telah melebihi batas minimum maka gantilah pad rem. Memeriksa mekanisme pen luncur kaliper pada kaliper tipe floating. Oleskan paslin atau gemuk pada bushing peluncur kaliper dan karet penutup debu kemudian pasangkan kaliper pada kerangka. Gerakkan kaliper ke kanan dan ke kiri, kaliper harus dapat baik. Apabila gerakan kaliper macet atau keras maka lakukan perbaikkan pada mekanisme peluncur kaliper. Rem merupakan salah satu komponen penting pada sebuah kendaraan. Komponen ini berfungsi untuk menahan kecepatan sehingga kendaraan bisa melambat atau bahkan berhenti. Dalam kendaraan bermotor, terdapat tiga jenis rem yaitu rem mekanik, rem angin dan rem hidrolik. Nah, untuk kali ini kita akan membahas tentang rem hidrolik mulai dari pengertian, komponen hingga cara kerjanya. Yuk, simak! Pengertian Rem Hidrolik Rem hidrolik merupakan jenis sistem pengereman yang menggunakan tekanan minyak dari tuas rem untuk mendorong piston. Untuk mengoperasikannya, rem hidrolik cukup mudah digunakan karena hanya membutuhkan satu jari saja. Kelebihan ini pastinya membuat sistem pengereman menjadi lebih mudah dilakukan serta membuat tangan tidak cepat lelah. Sistem ini pastinya juga sangat membantu khususnya saat Anda berkendara di medan yang berbatu atau terjal. Cara kerja pada mobil dibuat berdasarkan hukum pascal dimana material fluida dijadikan dalam meneruskan gaya pengereman dari pedal rem. Meskipun lebih mudah digunakan, akan tetapi sistem ini juga memiliki kekurangan terutama dalam hal perawatannya. Pemilik kendaraan harus rutin mengecek oli secara berkala serta membutuhkan alat khusus untuk mengisi minyak rem. Hal ini membuat Anda perlu rutin melakukan perawatan rem hidrolik di bengkel. Untuk lebih jelasnya tentang kelebihan dan kekurangan rem hidrolik, perhatikan poin-poin di bawah ini 1. Kelebihan Rem Hidrolik Tidak mengalami pemuaian karena menggunakan fluida bukan kabel kawat Daya pengereman lebih maksimal atau lebih pakem Tidak menimbulkan bunyi yang menganggu saat melakukan pengereman 2. Kekurangan Rem Hidrolik Komponen yang digunakan lebih komplek Jika terjad kebocoran pada fluida sangat berpotensi merusak komponen mobil karena memiliki sifat asam Bagaimana Cara Kerja Rem Hidrolik Mobil? Baca Juga Alasan Utama Memilih MPV Sebagai Mobil Pribadi Tanda-Tanda Karet Pintu Mobil Harus Diganti & Perawatannya Perbedaan Understeer vs Oversteer pada Masalah Mobil Cara kerja rem hidrolik pastinya berbeda dengan sistem pengereman mekanik yang masih menggunakan kawat. Pada sistem hidrolik, sistem pengereman menggunakan fluida. Tidak hanya itu, model pedal pada rem hidrolik juga berbeda. Cara kerja sistem ini dimulai saat pengemudi menginjak pedal rem. Pada bagian ini, pedal rem terhubung langsung dengan piston yang ada di dalam master silinder. Saat pedal rem ditekan, maka tuas rem akan mendorong piston untuk masuk ke master silinder. Piston yang terdorong akan membuat ruang di depan piston menjadi mengecil. Tidak hanya itu, dorongan tersebut juga bisa menyebabkan saluran reservoir menjadi tertutup. Dengan cara tersebut, fluida yang ada di depan piston akan terdorong keluar melewati saluran utama melalui brake lines. Selanjutnya tekanan tersebut akan diteruskan ke seluruh actuator pengereman dengan besar yang sama. Ketika tekanan fluida telah mencapai silinder roda, maka minyak rem yang bertekanan tersebut akan menggerakkan piston yang ada pada silinder roda agar menekan kampas rem. Pada tahap inilah proses kerja rem hidrolik terjadi. Komponen-Komponen Rem Hidrolik Dalam proses sistem kerjanya, rem hidrolik terdiri dari berbagai komponen yang saling terhubung satu sama lain. Sedikitnya terdapat 5 komponen utama pada sistem pengereman hidrolik, antara lain 1. Pedal Rem/Tuas Rem Pedal rem atau tuas rem ini disebut juga sebagai input device. Hal ini karena pedal rem berfungsi sebagai input yang digunakan untuk mengetahui kapan waktunya rema akan aktif dan kapan rem akan non aktif. Ringkasnya, saat pedal rem ditekan maka rem tersebut akan aktif. Dalam hal ini pedal bertugas untuk memasukkan daya tekan yang dari pengemudi agar sistem hidrolik rem dapat bergerak. Baca Juga Seputar Gardan Mobil Fungsi, Komponen Sampai Cara Kerjanya Rekomendasi Mobil yang Lagi Hits untuk Anak Muda ECU Mobil - Kenali Fungsi, Jenis dan Ciri-Ciri Kerusakannya 2. Master Silinder Master silinder merupakan komponen rem hidrolik yang berfungsi untuk mengubah gerakan mekanis menjadi tekanan hidrolik. Pengubahan ini berguna karena prinsip kerja sistem hidrolik ini adalah dengan menggunakan tekanan yang berasal dari fluida. Selanjutnya energi gerak yang berasal dari pedal akan ditransfer ke tekanan hidrolik oleh master silinder tersebut. Master silinder sendiri terdiri dari tabung dan piston. Piston pada bagian ini terhubung dengan pedal rem yang kemudian akan bergerak bolak balik di dalam tabung. Gerakan piston inilah yang akan mempengaruhi ruang di dalam tabung sehingga jika jika di dalam tabung terdapat fluida maka tekanan tersebut akan berubah mengikuti gerakan dari piston. 3. Reservoir Tank Reservoir tank merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan cadangan minyak rem atau fluida untuk dimanfaatkan sebagai penyalur tenaga. Cara kerjanya ini berfungsi untuk menghindari risiko masuk angin yang menyebabkan rem blong. Masuk angin sendiri merupakan istilah untuk menyebut dimana terdapat udara yang masuk ke dalam sistem hidrolik. Ketika udara dikompresi maka tekanan fluida akan meningkat sehingga menyebabkan rem ngempos saat ditekan. 4. Pipa Hidrolik Pipa atau selang hidrolik merupakan komponen yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya fluida atau minyak rem yang bertekanan. Tekanan fluida hidrolik biasanya cukup tinggi sehingga pipa hidrolik ini harus dibuat dari bahan yang khusus. Pada sistem pengereman, biasanya terdapat dua jenis pipa yaitu pipa logam dan pipa elastis. Akan tetapi secara mayoritas, pipa hidrolik ini terbuat dari bahan logam sehingga tidak mudah ditekuk karena tekanan fluida di dalam selang cukup tinggi. 5. Caliper / Actuator Rem Caliper atau actuator rem berfungsi untuk mengubah kembali energi bertekanan fluida menjadi bentuk gerakan mekanis. Hal ini bertujuan agar energi bisa digunakan untuk menggerakkan kampas rem sehingga bisa menekan piringan rem. Pada dasarnya, hampir semua sistem pengereman mobil saat ini telah menggunakan prinsip hidrolik sebagai penggeraknya. Sistem pengereman jenis ini lebih mudah digunakan sehingga memberikan keamanan yang lebih maksimal. Meskipun begitu, Anda perlu rutin merawat sistem rem hidrolik ini agar semua komponennya bisa bekerja dengan optimal. Dengan cara ini, proses pengereman juga dapat berjalan dengan lebih maksimal. Namun yang terpenting, sebelum mulai berkendara di jalanan, pastikan Anda telah memahami bagaimana cara kerja dari sistem rem hidrolik ini, ya! Sistem keamanan kendaraan yang wajib untuk digunakan adalah rem. Sistem pengereman sendiri ada begitu banyak macamnya seperti rem cakram, rem mekanik atau tromol, rem angin, rem parkir dan masih banyak lagi. Di antara itu semua, rem cakram adalah jenis yang paling banyak digunakan. Alasan utamanya karena rem ini bisa lebih stabil untuk menghentikan kendaraan. Bagaimana cara kerja rem cakram sehingga bisa lebih stabil ketika digunakan? Apa saja kewajiban pemilik kendaraan untuk bisa merawat komponen ini? Simak ulasannya. Baca Juga Tips Memilih Filter Oli Mesin yang Cocok untuk Mobil Kesayangan Keuntungan dan Komponen Utama pada Rem Cakram Rem cakram lebih sering dipilih untuk sistem keamanan kendaraan karena berbagai keuntungan yang dimilikinya. Pertama karena mampu menciptakan radiasi panas yang lebih baik, apabila terkena air akan segera kering. Baca Juga Berapa Lama Cas Aki Mobil? Simak Penjelasannya Kedua, rem cakram mampu menciptakan pengereman lebih baik sehingga hasilnya stabil. Tentu hal ini juga disebabkan karena cara kerjanya. Ketiga adalah karena komponen utamanya yang sangat simpel. Berikut ini tiga komponen utama yang berperan besar dalam cara kerja rem cakram. 1. Piringan Cakram Komponen rem cakram sepeda motor dan mobil yang utama disebut dengan piringan cakram. Piringan ini dibuat dari bahan baja yang mampu menahan panas tinggi. Baca Juga Awas, Ini Gejala Sensor ECT Rusak & Cara Mencegahnya Khusus untuk motor bentuknya lebih tipis dengan lubang di sekitarnya yang bertujuan untuk mempercepat pendinginan. Piringan ini disebut dengan ventilated disk. Sedangkan piringan cakram mobil yang digunakan lebih tebal dan tidak memiliki lubang sehingga lebih kuat dan cepat dalam proses pengereman. Disebut juga dengan solid disc. Istilah lain yang digunakan untuk piringan cakram adalah disk brake , di mana komponen inilah yang terhubung dengan poros every bit roda. Nantinya piringan ini akan dijepit oleh kampas rem dari dua sisi. 2. Kampas Rem Komponen rem cakram mobil dan motor ini yang paling harus sering diganti karena akan aus akibat pemakaian. Kampas rem adalah komponen yang akan menjepit disk restriction dan menciptakan gaya gesek sehingga putaran roda dapat berhenti. Kualitas dari kampas rem yang digunakan pada kendaraan haruslah baik, karena perannya sangat besar untuk menghentikan laju kendaraan. iii. Kaliper Rem Komponen yang satu ini yang akan menciptakan gerakan mekanis sehingga kampas dapat menjepit piringan cakram. Kaliper rem akan bekerja ketika terjadi tekanan yang dihasilkan oleh fluida minyak rem. Penjelasan Lengkap Cara Kerja Rem Cakram Rem cakram adalah salah satu jenis sistem pengereman yang digunakan hampir semua jenis kendaraan. Baik itu mobil atau motor mengandalkan sistem pengereman ini karena lebih stabil. Pada prinsipnya, minyak rem yang berupa fluida akan menciptakan daya tekan sehingga sistem rem akan bekerja. Kampas rem pun akan didorong oleh fluida melalui kaliper sehingga mampu menghentikan putaran dari rotor. Cara kerja rem cakram ketika digunakan secara lebih terperinci adalah sebagai berikut. 4. Cara Kerja Rem saat Diinjak Proses kerja dimulai pada saat Anda menginjak pedal rem pada motor atau mobil. Pada saat itulah tekanan hidrolis pada chief silinder muncul. Dalam principal silinder terdapat minyak rem yang akan menciptakan tekanan. Tekanan tersebut nantinya akan disalurkan ke aktuator rem atau kaliper rem. Kaliper akan menggerakan piston, di mana gerakan tersebut dapat mendorong dua buah kampas rem untuk menjepit rotor. Otomatis rem akan bekerja dan menggerakkan putaran pada ban kendaraan. 5. Cara Kerja Rem saat Dilepas Pada saat Anda melepaskan pedal rem kendaraan, maka yang terjadi adalah tekanan hidrolis langsung menghilang. Tidak adanya tekanan ini akan membuat kampas rem tidak memiliki daya dorong. Kampas rem yang seharusnya menekan rotor akan membuat rotor terbebas. Sehingga ban mobil akan bergerak leluasa sesuai dengan transmisi. Inilah cara kerja rem cakram ketika Anda sedang menginjak pedal rem atau melepaskannya. Kuncinya terdapat pada semua komponen yang saling terhubung dan tekanan yang dihadirkan oleh sistem hidrolik. Cara Merawat Rem Cakram pada Kendaraan Mengingat kerjanya yang begitu berat pada kendaraan, rem cakram membutuhkan perawatan yang lebih intens. Sayangnya masih banyak pemilik kendaraan yang masih saja menyepelekan perawatannya. Padahal jika minyak rem atau salah satu komponen dari rem cakram rusak, maka bisa menimbulkan kecelakaan saat berkendara. Supaya Anda tidak mengalami kecelakaan, ikuti beberapa tips perawatannya berikut ini. 1. Membersihkan Kampas Rem Rem dan Disk Restriction Dua komponen yang akan membantu cara kerja rem cakram jadi lebih baik ini harus rajin Anda bersihkan. Sistem pengereman yang modelnya terbuka ini membuat semua jenis kotoran serta partikel asing dapat menempel. Khususnya pada saat musim hujan, membuat lumpur lebih sering untuk menempel dan merusak piringan cakram. Ketika banyak kotoran maka kampas rem juga tidak bekerja maksimal. Bisa-bisa rem tidak lagi pakem karena kotor. Oleh karena itu akan lebih baik jika Anda rajin membersihkannya. Anda bisa rutin mencuci mobil sehingga sistem rem cakram selalu bersih dan dalam kondisi prima. 2. Pengecekan Kaliper Rem Satu lagi komponen yang membutuhkan pengecekan rutin pada saat servis yaitu kaliper rem. Bagian inilah yang akan menekan kampas sehingga kendaraan dapat mengerem. Apabila bagian ini tidak bekerja, maka pengereman tidak berjalan dengan lancar. Ciri dari kaliper yang mengalami kerusakan adalah mobil terasa tersendat-sendat saat direm. Selain itu pada saat direm mobil akan terasa limbung. Artinya Anda harus segera mengecek kondisi kaliper rem. iii. Rutin Mengganti Minyak Rem Minyak rem adalah bagian vital yang akan menciptakan tekanan. Jika kondisinya tidak bagus, maka daya tekan pada rem otomatis akan berkurang. Khusus untuk motor ideal waktu penggantiannya adalah setiap km hingga km sekali. Sedangkan pada mobil, minyak rem bisa diganti setiap km sekali yang biasanya membutuhkan waktu two tahun. Penggantian ini bisa juga lebih cepat tergantung dengan pemakaian kendaraan dan kondisi dari sistem rem cakram. 4. Mengganti Kampas Rem Dilihat dari cara kerja rem cakram, maka ada komponen yang memiliki masa pakai yaitu kampas rem. Fungsinya adalah harus bisa menghentikan piringan cakram yang putarannya sangat kencang. Kampas rem bisa mengalami aus sehingga harus diganti secara berkala. Penggantian kampas rem sendiri tidak bisa ditentukan dari berapa jarak yang sudah ditempuh. Karena masing-masing pengemudi memiliki gaya mengemudi yang berbeda-beda. Gaya mengemudi tersebut yang menentukan cepat tidaknya komponen kampas rem harus diganti. Ciri kampas rem yang perlu diganti adalah rem sudah tidak pakem lagi. Kedua pedal yang diinjak akan terasa terlalu dalam. Ketiga muncul bunyi yang mengganggu ketika pengereman. Bunyi tersebut adalah hasil dari gesekan antar plat yang jika dibiarkan dapat merusak kondisi piringan cakram. Selalu perhatikan kondisi kendaraan Anda soal sistem pengereman karena fungsinya sangat vital. Apabila Anda merasa rem cakram kendaraan bermasalah, sebaiknya segera datang ke bengkel resmi Suzuki untuk dilakukan pengecekan. Jika komponen kampas rem harus diganti, maka Anda bisa membeli suku cadangnya melalui aplikasi MySuzuki secara langsung. Cukup dengan unduh aplikasinya di ponsel Android atau iOS, Anda bisa langsung membeli spare role original Suzuki.

jelaskan pemeriksaan sistem hidrolik pada sistem rem